Padalarang, 20 Mei 2023
Sebagai upaya berkesinambungan untuk memajukan pendidikan Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan pengembangan. Pada 2022 Kurikulum Merdeka hadir dengan penyederhanaan dan peningkatan fokus pada pengembangan karakter peserta didik.
Dalam Lokakarya Sosialisasi Kurikulum Merdeka yang digelar oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) di Padalarang (20/5/2023), Pelaksana Teknis Kepala Puskurjar, Zulfikri menyampaikan tujuan Kurikulum Merdeka ini adalah agar guru bisa fokus kepada muridnya. Karena itu sisi administrasi dibuat lebih sederhana.
“Energi guru lebih difokuskan mengurusi anak, administrasinya disederhanakan. Ukuran keberhasilan bukan pada kelengkapan dokumen atau kepatuhan administrasi, tetapi pada seberapa jauh terjadi perubahan pada diri anak,” tutur Zulfikri.
Zulfikri pun menambahkan guru juga memiliki “kemerdekaan” untuk merancang sendiri sistem pembelajaran yang menurut mereka paling sesuai untuk potensi dari muridnya. “Mendidik adalah memerdekakan anak secara lahir batin. Tidak hanya pengetahuan yang kita kejar, tetapi karakternya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menyampaikan dukungannya untuk kurikulum ini. Menurutnya kita perlu berkembang, menyesuaikan perkembangan dunia.
“Bagi saya Kurikulum Merdeka harus jalan. Kita tidak boleh business as usual, kita harus melihat peluang teknologi, tetapi harus paham, mana yang harus diajarkan pada anak-anak kita,” jelas Dede.
Pada lokakarya kali ini terdapat lebih dari 100 peserta yang tediri dari guru mulai dari jenjang SD hingga SMA dan SMK dan juga tokoh masyarakat di Kabupaten Bandung Barat. Rangkaian kegiatan ini pun akan terus dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia sebagai bentuk sosialisasi kebijakan.